Sabtu, 01 Januari 2011

Melihat IceCube Antartika, Observatorium Neutrino Terbesar di Dunia.

Observatorium Neutrino IceCube ini dirancang untuk mendeteksi cahaya biru, atau biasa disebut radiasi Cherenkov yang muncul dari reaksi neutrino individu ketika menabrak atom es. Dengan merekam pola cahaya dari tabrakan itu, diharapkan para ilmuwan dapat mengidentifikasi aliran energi tinggi sinar kosmik dan neutrino yang melewati galaksi secara akurat.
"Sekilas, IceCube mungkin terlihat seperti percobaan yang 'gila'. Bagaimana mungkin Anda mempelajari langit melalui detektor yang terkubur satu mil di bawah es?" Jawabannya tidak lain adalah karena di Antartika Permukaan es-nya sangat jelas, hampir sepenuhnya bebas dari gelembung udara dan distorsi lainnya. Sehingga peneliti dapat meminimalisir resiko distorsi terhadap hasil eksperimen.
Proses pembangunan IceCube itu sendiri diperkirakan menghabiskan dana sebesar US$ 279 juta atau sekitar Rp 2,5 triliun. IceCube juga dilengkapi Teleskop besar yang tertanam 1.400 meter di bawah permukaan bumi. Proyek besar ini dipimpin oleh University of Wisconsin - Madison USA.

 
Sinar kosmik merupakan partikel energi tinggi di angkasa luar yang diduga berasal dari sisa-sisa bintang mati. Penelitian terbaru menunjukkan bahwa sinar kosmik galaksi dapat mengubah iklim bumi, mempengaruhi cuaca, memicu badai dan menutupi awan.









Gambar tadi merupakan lab bagian atas yang berfungsi merekam seluruh data yang diperoleh dari hasil penlitian yang dilakukan oleh sebuah Optik yang ditanam di dalam Es.



 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar